Minyak Gorengan Campur
Plastik
Gorengan adalah sebuah makanan yang tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Gorengan memiliki macam-macam variasi ada tahu, tempe,
singkong, combro, oncom, cireng, bakwan, risols, pisang molen, dan ubi. Semua makanan tersebut
kemudian diberi tepung lalu digoreng didalam sebuah minyak yang panas.
Gorengan memiliki banyak peminat dimana-mana. Kita dapat
menemui pedagang gorengan hampir di setiap sudut kota. Makanan jajanan
pinggiran jalan ini sangat nikmat sekali untuk dikonsumsi terutama disaat
selagi panas baru digoreng kemudian dikonsumsi bersama dengan cabai yang pedas.
Makanan
yang satu ini tentunya tidak mudah untuk kita hindari. Walau pun kita sudah tahu
bahwa gorengan berbahaya bagi kesehatan tetapi tetap saja kita membelinya
karena rsanya yang nikmat dan harganya yang ekonomis.
Namun,
seiring menaiknya bahan-bahan pokok seperti minyak goreng yang merupakan syarat
wajib dalam pembuatan gorengan, banyak pedagang gorengan yang bertindak curang.
Mereka ingin meminimalisir biaya pengeluaran dan mendapatkan pendapatan yang
besar dengan jalan yang tidak baik.
Jadi,
ketika si pedagang memasukan tahu, tempe, bakwan, dsb dia juga memasukkan
plastik kedalam penggoregan tersebut dan menggorengnya secara bersamaan. Renyah
dan gurih menjadi kunci sukses bagi seorang pedagang gorengan. Dengan begitu
dia mendapatkan untung yang lebih besar tetapi membahayakan kesehatan
orang-orang yang membelinya. Mereka tidak mau rugi membeli minyak goreng dengan
harga yang mahal. Dengan begitu renyahnya gorengan dapat bertahan lebih lama.
Saya
akan memberikan tips kepada Anda untuk membedakan mana gorengan yang
menggunakan plastik dengan yang tidak menggunakan plastik.
Berikut
adalah perbedaannya:
a. Gorengan
yang dicampur dengan plastik seringkali terdapat bercak-bercak putih yang
mengendap. Jika gorengan dibiarkan selama beberapa lama, gorengan tersebut
masih kencang dan crispy. Sedangkan, gorengan yang
tidak dicampur dengan plastik tidak terdapat bercak-bercak putih tersebut.
Gorengan relatif lebih cepat lembek daripada gorengan yang mengandung plastik.
b. Gorengan
yang dicampur plastik pada saat dibakar akan meneteskan sebuah cairan, cairan
tersebut bersal dari lelehan plastik tersebut. Sedangkan, gorengan tidak di
campur plastik tidak menunjukkan lelehan apapun.
Disamping
itu gorengan maut ini juga dapat mengundang berbagai penyakit mematikan kedalam
tubuh kita. Secara umum plastik dibagi menjadi dua
jenis termoset dan termoplastik. Termoset bila dipanaskan akan terjadi
perubahan kimia dan molekul-molekulnya tidak dapat dibentuk kembali, sehingga
tidak bisa didaur ulang. Sedangkan termoplastik dapat dipanaskan dan dibentuk,
berulang-ulang atau dengan kata lain dapat didaur ulang. Plastik kresek, kemasan
plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan styrofoam berisiko melepaskan
bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak ikut
bereaksi dapat terlepas bila berkontak dengan minyak panas atau makanan yang berminyak
/ berlemak / mengandung alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya
kecil tidak menimbulkan bahaya, jika ditimbun terus-menerus, senyawa tersebut
dapat memicu berbagai penyakit.
Seperti yang dikatakan peneliti dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ani Retno, gorengan berplastik yang
dikonsumsi dalam waktu lama sangat berpotensi menyebabkan kanker karena
mengandung zat karsiogenik.
Gorengan
yang dimasak dengan minyak goreng hasil pengulangan dalam suhu tinggi dan
jangka waktu lama (deep frying) memberikan kontribusi tertinggi terhadap asupan
asam lemak trans. Asam lemak jenis ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya
penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, salah satunya adalah penyakit
jantung koroner atau dapat juga menyebabkan kelumpuhan karena rusaknya jaringan
saraf dan kandungan yang paling berbahaya pada plastik tersebut, yaitu Bisphenol
A (BPA), yang mampu merangsang pertumbuhan sel kanker atau memperbesar risiko
keguguran kandungan.
Kita
sebagai manusia harus cerdas dalam memilih makanan jangan hanya mengikuti nafsu
tetapi kita juga harus memikirkan kesehatan kita. Di zaman sekarang ini kita
sudah sulit mencari pedagang gorengan yang jujur, walau pun masih ada beberapa
yang jujur dan mengutamakan kebersihan tetapi tetap saja kita harus lebih berhati-hati
dan lebih peka terhadap gorengan yang akan kita konsumsi.
Sumber